Selasa, 13 November 2012

Nasabah Prioritas, Penuh Hamparan Karpet Merah


Bank memiliki cara memperlakukan orang yang memiliki banyak uang dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Selain layanan prima, berbagai produk investasi juga disediakan agar nasabah memperoleh manfaat lebih banyak lagi. Bank pun terus berlomba memberikan fitur yang dianggap berbeda dari bank lain.
Suatu ketika di satu padang golf terlihat ramai pemain golf pemula.
Pada saat itu sekitar 150 pegolf tengah mengikuti pertandingan yang diadakan Mandiri Prioritas. Turnamen yang berlangsung di Palembang ini memang ditujukan untuk melayani nasabah prioritas Mandiri. Turnamen ini memang kerap dilakukan di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Palembang. 

Acara ini ditujukan pula bagi nasabah yang memiliki gaya hidup yang sama. Di sisi lain, ada juga acara yang pernah digelar berupa masak-memasak dengan menghadirkan koki Rudi Choirudin. Tentu nama ini menjadi daya tarik bagi nasabah Mandiri Prioritas untuk menghadiri acara tersebut.

Kegembiraan memang terpancar dari para ibu-ibu yang menjadi peserta acara itu. Soalnya kadang Rudi menyanyikan lagu Cicak Rawa, yang membuat suasana menjadi gembira.

Tidak hanya Mandiri saja dalam hal memberikan layanan ‘tambahan’ bagi nasabah kelas atas tersebut. HSBC pun pernah melakukan hal yang sama dengan mengadakan acara loyalty program untuk nasabah kelas atas dengan mengadakan seminar. Seminar tersebut menghadirkan Rhenald Kasali, untuk membagikan ilmu mengenai manajemen di tengah krisis kepada 300 peserta. Topik seminar itu diambil dari bukunya yang berjudul Marketing in Crisis. Adapun peserta seminar ini merupakan nasabah HSBC Premiere, nasabah kelas atas HSBC. 

Perlakuan Istimewa

Para nasabah kelas atas atau sering disebut prioritas ini memang kerap mendapatkan perlakuan istimewa dari bank-bank yang mengadakan layanan tersebut. Umumnya bank memberikan semacam ‘karpet merah’ sebagai gambaran pelayanan istimewa. 
Dasarnya memang harus ada perlakuan berbeda dalam hal jumlah uang yang ditaruh di suatu bank. Batasan pun kemudian dibuat. Beberapa bank seperti Mandiri, BCA, HSBC, Bukopin, menerapkan dana minimal yang disimpan (tabung) Rp 500 juta. Adapun, ANZ-Panin dan BII membatasi dana minimal yang disimpan Rp 1 miliar.

“Nasabah ini memiliki kebutuhan berbeda dengan nasabah pada umumnya,” kata Ivy Widjaja, Head of WealthManagement HSBC. Tentunya, wajar juga kalau orang tersebut mendapatkan pelayanan yang dipandang berbeda karena faktor dana yang tersimpan lebih besar.
Secara umum, berbagai layanan memang bisa terbilang sama. Misalnya saja, hampir semua bank menyediakan layanan berupa relationship manager (RM) yang khusus untuk nasabah. Termasuku juga BII, yang menyebut BII Platinum Access, telah menyediakan RM bagi nasabah secara eksklusif. “Ini untuk membantu nasabah mencapai tujuan finansialnya. Nasabah juga mendapatkan sajian program dan event yang berhubungan dengan lifestyle dan aspirasi,” kata Stefanus Willy Sukianto, SVP Wealth Management & Funding Business BII. 

Nasabah BII platinum Access yang kini mencapai 9.000 ini diberikan layanan seperti program edukasi mengenai perencanaan keuangan keluarga, edukasi mengenai bagaimana memilih dan melakukan investasi yang tepat. Serta, keikutsertaan event-event gaya hidup dan kesehatan.
Menurut Willya juga, nasabah BII Platinum Access ini, yang harus menempatkan dananya Rp 1 miliar, akan mendapatkan layanan produk wealth management yang lengkap dan menyeluruh dari produk bank, produk investasi maupaun bankassurance. “Transaksi valas dengan rate yang sangat kompetitif dan langsung dengan treasuri untuk transaksi di atas USD 5.000,” kata Willy lagi. 

Sementara itu, Lamira, Direktur Bukopin, menjelaskan bahwa nasabah Bukopin Prioritas diharapkan dapat terbantu dalam perencanaan keuangan, serta memperoleh keuntungan kenyamanan dan kemudahan lainnya. Berbagai fasilitas seperti transaksi dengan limit yang lebih tinggi, bebas antri pada saat bertransaksi, promo belanja di berbagai merchan pilihan, dan bebas masuk lounge di bandara adalah beberapa fasilitas yang disediakan Bukopin.

Bukopin mensyaratkan nasabah Bukopin Prioritas dengan dana yang disimpan Rp 500 juta untuk di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia, serta Rp 250 juta di kota-kota lainnya. “Kita memberikan layanan yang bersifat eksklusif dan tailor made oleh dedicated relationship officer,” kata Lamira, menunjuk kelebihan Bukopin Prioritas. Nasabah umumnya merasa nyaman dan ingin memperoleh kemudhan dalam memenuhi kebutuhan transaksi perbankan sehari-hari. 

Berbagai Produk Investasi
Nasabah prioritas memang memiliki kelebihan dalam hal menentukan arah uangnya.Nasabah bisa memilih kemana saja uang ditaruh untuk tujuan keuangan tentunya. “Sebagai nasabah prioritas di BCA, saya menjadikan sebagai tempat brankas saja,” ujar Darwis Triadi, Fotografer. Sebagai nasabah, dirinya tidak peduli terhadap berbagai produk investasi yang kerap ditawarkan padanya. 

Namun, tidak semua nasabah berpikir seperti Darwis. Bagi Ivy, banyak nasabah HSBC Premier yang menempatkan uangnya di berbagai produk investasi seperti reksadana. “Tapi masih banyak yang menaruh di deposito,” kata Ivy. Namun, sekarang ini mulai banyak produk asuransi yang menjadi pilihan nasabah.

Bagi nasabah yang ingin memilih produk investasi tertentu, biasanya harus melalui proses tanya jawab. Ini penting untuk melihat keinginan nasabah dalam menempatkan dana tersebut, sekaligus memberikan pemahaman terhadap resiko yang bakal terjadi. 
Lewat serangkaian wawancara itu, nantinya akan terbentuk risk profiling dari nasabah yang bersangkutan. “Di situ nanti relationship manager kita mengarahkan nasabah itu berinvestasi dimana,” katanya.
Senada dengan Ivy, Willy mengatakan bahwa saat ini nasabah BII Platinum Access menaruh dananya terdiversifikasi pada berbagai produk. “Produk perbankan (yang menjadi pilihan nasabah.red) giro, tabungan, deposito. Termasuk juga investasi dan asuransi,” kata Willy




Memberikan Berbeda
Sekali lagi berbagai layanan memang coba diberikan oleh berbagai bank agar para nasabah prioritas betah menaruh uang di bank tersebut. Di ANZ Priority Banking, menurut  Anthony Soewandy, Direktur Head of Retail Banking ANZ Panin Bank, layanan jemput di bandara Singapura dengan limosin, telah dirasakan nasabah prioritas. “Layanan ini sudah banyak digunakan nasabah, dan mereka senang mendapatkannya,” ujar Anthony bangga. Tentunya, ANZ juga membeirkan fasilitas priority lounge, meeting room facility, relationship managers.
Dirinya melihat bahwa sebagai pihak yang berada di perbankan, dalam hal memberikan fasilitas harus sempurna, tidak boleh ada kesalahan. “Sekali ada kesalahan, maka nasabah akan lari ke tempat lain,” ujarnya. Sebab, bila ada satu kesalahan lari, maka nasabah itu langsung ‘lari’. Apabila lari, maka dana pun akan turut lari juga. 

Keinginan memberikan layanan terbaik juga diutarakan Ivy Widjaja bagi nasabah HSBC Premier. HSBC menggadang-gadang produk unggulan berupa international recognition. Produk ini ditujukan bagi nasabah yang ada di luar negeri saat datang ke Indonesia misalnya, lalu membutuhkan pemahaman seperti restoran yang enak, maka bisa datang ke kantor HSBC Premier di Indonesia. 

“Bahkan bila ada nasabah luar negeri yang sedang di Indonesia, terus kehilangan kartu kredit, uang, travel cek, kita bisa berikan emergensi cash sebesar 2 ribu dolar,” kata Ivy lagi. 
Menyangkut fasilitas lain terkait dengan orang yang mau bekerja di luar negeri, nasabah cukup membuka rekening di negara asal (misalnya Indonesia) kemudian segala keperluan seperti kartu kredit sudah bisa disediakan. “Kartu kredit itu bisa diambil di Indonesia, atau di negara tujuan. Nanti kita kirim kesana,” ujar Ivy lagi.

Saat ini, HSBC memiliki nasabah premier sebanyak 30 ribu. Bagi Ivy, nasabah bisa memperoleh layanan seperti ini karena faktor HSBC yang memiliki jaringan global. “Bank lokal belum tentu bisa melakukan hal ini,” tandas Ivy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar