Malam ini aku kembali terdiam sendiri di sini
Termakan kembali oleh sunyinya malam ini
Dan akupun kembali hanya sendiri dan sendiri
Tak ada kawan di sini kecuali sepi yang menemani
Malam ini sepi kembali melanda dan menyerangku
Mengusik dan mengganggu ketenangan hati dan bathin
Terus mengusik dan mengusik ketenangan
Mengingat kembali pada semua kenangan
Rabu, 13 Juni 2012
Senin, 04 Juni 2012
TEMPERAMENTAL
Ciri-ciri seseorang yang memiliki emosi tidak stabil.
1. Mudah tersinggung
Tak jarang emosinya terpancing hanya karena masalah sepele. Ia menjadi supersensitif terhadap topik-topik yang menyudutkannya. Misalnya kesalahan kecil yang pernah ia lakukan dan sebagainya.
2. Tak menerima keadaan
Hidup selalu berputar. tak jarang keberuntungan tidak berpihak padanya. namun ia selalu menyangkal hal tersebut. Alih-alih introspeksi diri, ia malah sibuk menyalahkan siapa saja yang bisa ia tunjuk.
3. Cemburu dan mengontrol
Ciri-ciri ini akan mulai terlihat jika hubungan telah lama berjalan. Ia mulai membatasi ruang gerak Anda. Mengontrol seluruh kegiatan, termasuk orang-orang yang berada di lingkungan Anda. Ia pun tak ragu melampiaskan kemarahannya, jika Anda tak mau menuruti kata-katanya.
4. Menuntut hal-hal yang berlebihan
Tak ada manusia yang sempurna, termasuk Anda. Jadi jika pasangan mulai menuntut hal-hal yang berlebihan atau tidak masuk akal, sebaiknya mulai waspada. Ia ingin Anda menjadi wanita sempurna versinya sendiri, tanpa memikirkan perasaan Anda.
Jika pasangan mulai menunjukkan perilaku seperti di atas, sebaiknya mulai waspada. Apalagi, pria temperamental tidak ragu-ragu menyakiti pasangannya secara fisik maupun mental. Jangan sia-siakan hidup Anda, lebih baik berikan cinta Anda pada orang yang lebih berharga.
1. Mudah tersinggung
Tak jarang emosinya terpancing hanya karena masalah sepele. Ia menjadi supersensitif terhadap topik-topik yang menyudutkannya. Misalnya kesalahan kecil yang pernah ia lakukan dan sebagainya.
2. Tak menerima keadaan
Hidup selalu berputar. tak jarang keberuntungan tidak berpihak padanya. namun ia selalu menyangkal hal tersebut. Alih-alih introspeksi diri, ia malah sibuk menyalahkan siapa saja yang bisa ia tunjuk.
3. Cemburu dan mengontrol
Ciri-ciri ini akan mulai terlihat jika hubungan telah lama berjalan. Ia mulai membatasi ruang gerak Anda. Mengontrol seluruh kegiatan, termasuk orang-orang yang berada di lingkungan Anda. Ia pun tak ragu melampiaskan kemarahannya, jika Anda tak mau menuruti kata-katanya.
4. Menuntut hal-hal yang berlebihan
Tak ada manusia yang sempurna, termasuk Anda. Jadi jika pasangan mulai menuntut hal-hal yang berlebihan atau tidak masuk akal, sebaiknya mulai waspada. Ia ingin Anda menjadi wanita sempurna versinya sendiri, tanpa memikirkan perasaan Anda.
Jika pasangan mulai menunjukkan perilaku seperti di atas, sebaiknya mulai waspada. Apalagi, pria temperamental tidak ragu-ragu menyakiti pasangannya secara fisik maupun mental. Jangan sia-siakan hidup Anda, lebih baik berikan cinta Anda pada orang yang lebih berharga.
aku…yang berjalan dengan mauku mencintaimu dengan cinta dalam hatiku..
kau..yang kucintai dengan rasa yang aku miliki sekalipun kutahu cinta kita sulit untuk diperjuangkan saat ini..
dia…yang memang telah memiliki secara ragawi tapi tak pernah bisa merengkuh hati ini..
menatap sedih dengan kehidupan yang harus dijalani…
cinta segitiga yang penuh dengan likuan jalan…
ada air mata, ada luka, ada takut, ada kecewa..
bercampur aduk…
antara cinta, kasihan dan pengkhianatan…
sampai kapan…
entahlah aku hanya mampu tertunduk diam dalam keheningan…
tanpa harus berkata apa-apa..
dan hanya bisa ucapkan aku hanya mampu menjalaninya…
suatu saat akan memutuskan dan smoga indah pada akhirnya…
cinta dalam hati menjadi ukiran indah dalam diri…
ETIKA, ETIKET , PROFESI
Pengertian etika
1. Etika berasal dari bahasa yuanani ethos yang dalam bentuk jamaknya (tetha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik , baik pada diri sesorang maupun pada masyarakat atau kelompok masyarkat . ini berarti etika berkaitan dengan nilai nilai , tata cara hidup yang baik , aturan hif]dup yang baik dan segala kebiasaan yang di anut dan di wariskan dari satu ke orqng yang lain dari satu generasi ke generasi yang lain. Kebiasaan ini lalu terungkap dalam perilaku berpola yang terus berulang sebagai sebuah kebiasaan.
2. Etika sebagai filsafat moral atau ilmu yang membahas dan mengkaji nilai dan norma yang di berikan oleh marolitas
Pengertian etiket
Etiket adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahirlah manusia , misalnya menyangkut sikap dan perilaku seperti bertamu majan dan minum , duduk . dan berpakaian dan sebagainya.
Perbedaan etia dan etiket
Etika tidak sama dengan etiket.Etiket hanya menyangkut perilaku lahirlah yang menyangkut sopan santun atau tata karma . dalam bisnis juga ada etiket , tapi tidak sama dengan etika dank arena jangan di campuradukkan . sayangnya , dalam penggunanaan sehari hari di Indonesia , lebih banyak kali etika di salah artikan sebagai etiket. Padahal etiket lebih lahiriah sifatnya , misalnya soal menjamu perusahaan, soal menerima dan menjawab telepon , soal menghadap dan berbicara dengan pimpinan , soal pergaulan antara karyawan atau wanita dan pria dan semacamnya . karena itu, etiket dalam bisnis tidak benar benar memntukan kualitas moral, yaitu baik buruknya sesorang sebagai manusia di mana dia bekerja.
Etika umum dan etika khusus
Dalam hidup , kita menemkan begitu banyak morms yang memberikan pedoman tentang bagaiaman kita harus hidup dan bertindak baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita yaitu norma khusus dan norma umum.
Norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam dalam kegiatan atau kehidupan khusus , misalnya aturan olahraga , aturan pendidikan , lebih khusus lagi aturan di sekolah dan sebagainya.
Norma umum ada 3 yaitu norma sopan santun, norma hukum dan norma moral.
· Norma sopan santun
Norma sopan santun atau biasa di sebut norma etiket , norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahirlah manusia , misalnya menyangkut sikap dan perilaku seperti bertamu majan dan minum , duduk . dan berpakaian dan sebagainya. Norma ini lebih menyangkut tata cara lahiriah dalam pergaulan sehari hari . norma ini tidak menetukan baik buruknya seseorang sebagai manusia . Karena , ia hanya menyangkut sikap dan perilaku lahiriah . kendati perilaku dan sikap bias menetukan pribadi seseorang , tidak dengan sendirinya , sikap ini memtukan sikap moral seseorang.
· Norma hukum
Norma hokum adalah norma yang di tuntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena di anggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
· Norma moral
Normal moral yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma ini menyangkut aturan baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.
Prinsip prinsip etika profesi
Prinsip prinsip etika yang berlaku bagi semua orang :
· Prinsip tanggung jawab,tanggung jawab adalah salah satu prinsip pokok bagi kaum professional. Bahkan sedemikian pokok.y sehingga seakan tidak harus lagi dikatakan, karena orang yang professional sudah dengan sendirinya berarti orang yang bertanggung jawab.
· Prinsip keadilan, prinsip ini terutama menuntut orang yang professional agar dalam menjalankan profesinya ia tidak merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu , khususnya orang orang yang dilanyaninya dalam rangka profesinya.
· Prinsip otonomi, ini lebih merupakan prinsip yang dituntut oleh kalangan professional terhadap dunia luar agar meraka di beri kebebasan sepenuhnya dalam menjalankan professinya . seenarnya ini merupakan konsekuensi dari hakikat profesi itu senduri.
· Prinsip integritas moral, professional adalah juga orsng ysng punya integrasi pribadi moral yang tinggi. Karena ia punya komitmen pribadi untuk keluhursn profesinya, nsms baiknya dan juga kepetingan orang lain atau masyarakat.
Pengertian prosfesi
Kata profesi dan juga professional dan professionalisme – sangat serig kita dengar dan temukan dewasa ini, bahkan sering tanpa memahami pengrtiannya yang sebenarnya. Kata professional dan profesionalime menjadi semacam istilah kunci bagi kehidupan modern, khususnya bisnis.
Profesi dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang mendalam
Professional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan suatu pekerjaan karena ahli di bedang tersebut dan meluangkan seluruh waktu , tenaga dan perhatiannya untuk pekerja tersebut.
Cirri cirri umum pengertian professi
· Keahlian dan keterampialn khusus
· Komitmen moral yang tinggi
· Orang yang professional adalah orang yang hidup dari profesinya
· Pengabdian kepada masyarakat
· Profesi yang luhur
· Biasanya ad isi khusus untuk menjalankan professi tersebut
· Professional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi
pengertian etika
Pengertian Etika – Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Untuk itu perlu kiranya bagi kita mengetahui tentang pengertian etika serta macam-macam etika dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu: usila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Dan yang kedua adalah Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
- Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
- Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
- Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut:
• Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
• Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
• Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
• Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:
• Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of the right)
• Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions)
• Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual)
• Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)
• Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of the right)
• Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions)
• Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual)
• Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)
Macam-macam Etika
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika (Keraf: 1991: 23), sebagai berikut:
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika (Keraf: 1991: 23), sebagai berikut:
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
2. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan normanorma yang dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas dapat diklasifikasikan menjadi tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai berikut:
1. Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.
2. Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama.
Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.
3. Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia. Dalam hal ini tidak perlu menunjukkan adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan dan merefleksikan. Definisi etika ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif.
1. Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.
2. Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama.
Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.
3. Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia. Dalam hal ini tidak perlu menunjukkan adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan dan merefleksikan. Definisi etika ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif.
Langganan:
Postingan (Atom)